Sabtu, 01 November 2014

PROSES REPLIKASI CD DAN DVD

GLASS MASTERING
Setelah tahap premastering selesai dilakukan, maka mulai memasuki tahap selanjutnya yaitu glass mastering. Di sinilah pembuatan master data dilakukan. Yang dikatakan master dalam mereplikasi sebuah kepingan disc adalah sebuah stamper. 



Stamper ini yang nantinya akan digunakan untuk mencetak pit pada setiap replika kepingan disc. Untuk membuat sebuah stamper memerlukan empat tahapan, yaitu: Tahap 1: Persiapan Pada tahap ini, dilakukan beberapa persiapan. Pertama-tama, yaitu menyiapkan sebuah kepingan yang dinamakan glass master (terbuat dari kaca plastik) yang sebelumnya telah dibersihkan menggunakan air yang mengalami ionisasi terlebih dahulu. Lalu, kepingan tersebut dilapisi dengan lapisan yang dinamakan photo- resist layer setebal 120 mikron. Tahap 2: Mencetak pit dengan sinar laser Pit adalah tempat data disimpan. Pit diperoleh dari hasil tembakan laser yang mengenai lapisan photo-resist. Sinar laser yang digunakan ada yang berwarna biru dan ada juga yang berwarna violet. Sedangkan, sinar laser itu sendiri bekerja berdasarkan data yang diperoleh dari tahap premastering sebelumnya. Seiring dengan sinar laser yang mulai menembak, kepingan disc akan bergerak memutar mengimbangi sinar agar data tepat ditembakkan pada jalur yang tepat. Jika menginginkan hasil replikasi yang tidak dapat diduplikasi atau di-copy, maka proses proteksi akan dilakukan pada tahap ini. Namun, sumber dari proteksi itu sendiri apapun bentuknya, baik berupa kode ataupun pengenkripsian data semuanya berasal dari tahap premastering sebelumnya. Tahap 3: Metalisasi Setelah pit dihasilkan dengan tembakan laser, maka lapisan hasil tembakan diberikan lapisan metal. Lapisan metal yang digunakan berasal dari bahan nikel. Proses pelapisan ini sendiri tidak akan mempengaruhi lapisan kaca plastik di bawahnya. Tahap 4: Elektroforming Ini adalah tahap pembuatan stamper-nya itu sendiri. Setelah glass master selesai dilapisi nikel, maka pembuatan stamper pun dilakukan. Stamper sendiri merupakan cetakan yang nantinya digunakan untuk mencetak replikasi kepingan disc. Pembuatan stamper bersumber dari glass mastering yang telah dilapisi nikel. Jika stamper telah selesai, maka stamper siap digunakan. Replikasi Setelah tahap mastering selesai dilakukan, maka tahap selanjutnya alah tahap replikasi. Pada tahap ini, ada beberapa perbedaan proses tergantung pada jenis kepingan disc. 

CD

 Untuk mereplikasi CD prosesnya adalah yang paling cepat. Pertama-tama setiap kepingan yang terbuat dari bahan polycarbon dicetak dengan stamper yang telah jadi terlebih dahulu. Kemudian hasil cetakan diberi lapisan alumunium agar dapat melakukan refleksi cahaya (sinar laser nantinya). Setelah itu, lapisan alumunium diberikan palisan pelindung lagi. Jika proses pelapisan yang terakhir sudah selesai, maka kepingan CD siap diberi label. 


DVD 

Dalam mereplikasi DVD, ada sebuah proses yang tidak dimiliki oleh CD yaitu proses bonding atau penyatuan. Bonding pada DVD berbeda-beda menurut dari jenis DVD masing-masing. Untuk DVD-5, proses bonding dilakukan antara keping polycarbon yang telah dicetak dan diberikan alumunium dengan keping polycarbon yang tidak diberikan lapisan alumunium. Setelah itu, baru proses lapisan pelindung kemudian pemberian label. Untuk DVD-10, proses bonding dilakukan antara dua keping polycarbon yang sudah dicetak dan diberikan lapisan alumunium. Sebenarnya pada DVD-9, proses bonding dilakukan sama seperti pada DVD-10. Hanya saja, bedanya terletak pada lapisan metalnya. 

Jika pada DVD-10 keduanya sama-sama menggunakan lapisan alumunium, maka pada DVD-9 salah satunya ada yang menggunakan lapisan emas atau silicon. Yang menjadi alasan mengapa ketiga DVD memiliki proses bonding yang berbeda-beda adalah susunan dari DVD itu sendiri.  Finishing Ini adalah tahap akhir dalam proses replikasi. 

Ada dua hal yang biasanya terjadi dalam tahap finishing. Yang pertama adalah pencetakan label CD pada bagian paling atas. Kemudian yang kedua adalah peletakan barcode atau kode barang lainnya yang memang keduanya dapat dilakukan pada saat tahap finishing dilakukan dan sifatnya adalah permanen. Keduanya merupakan hal yang sangat berbeda. Jika proses pembuatan label mirip dengan proses mencetak gambar dengan printer, maka proses pembuatan kode barang atau barcode tidaklah sama, begitu pula peletakannya. 

Label Menurut diameter, ada dua pilihan dalam pemberian label pada CD. Pertama dari diameter 38 mm sampai 117 mm, sedangkan pilihan yang kedua lebih bersifat menyeluruh, yaitu dari diameter 21 mm sampai 117 mm. Yang lebih sering dilakukan adalah pemberian label pada diameter 38 mm sampai 117 mm. 

Pada DVD tidak jauh berbeda kecuali pada DVD 10 yang bersifat double sided. Kadang ada juga pemberian label yang dimulai dari diameter 43,8 mm sampai 117 mm. Untuk membuat label bergambar dibutuhkan lima warna, yang terdiri dari putih sebagai dasarnya lalu empat warna lainnya adalah warna dasar yang biasa dipakai untuk mencetak, yaitu warna-warna CMYK (biru, merah, kuning, dan hitam). 

Pembuatan label juga dapat dilakukan secara terpisah dari proses replikasi, namun juga dapat dilakkan secara bersambung. Jika dikerjakan secara terpisah, maka Anda harus memiliki sebuah printer khusus untuk membuat label CD/DVD. Printer untuk membuat label sudah banyak dijual di pasaran. Proses pencetakan label sendiri tidak memakan waktu panjang. Dalam semenit bisa mencapai 70 keping cetakan. Barcode Barcode diletakkan pada wilayah yang sering dinamakan Burst Cutting Area (BCA). Yaitu sebuah wilayah pada kepingan yang terletak antara ring tengah dengan wilayah akhir penyimpanan data yaitu pada diameter 22,3 mm sampai 23,5 mm. Biasanya barcode ini berisikan informasi mengenai serial number CD atau DVD. Namun, tidak menutup kemungkinan untuk berisi hal lain. 

Seperti contohnya pada CD PC Media tertulis edisi majalah. Apapun bentuk informasi yang ada dalam barcode tersebut, besarnya hanya sekitar 12 byte sampai 188 byte. Pembuatan barcode dapat dilakukan dengan dua cara. Yang pertama pada saat mastering dilakukan. Sehingga pencetakan barcode akan berbarengan dengan pencetakan isi CD/DVD. Atau pembuatan barcode dan nomor serial ini juga dapat dilakukan pada saat finishing dengan menggunakan sebuah alat yang dinamakan YAG Laser. Dengan cara ini, informasi Barcode ditembakan oleh sinar laser pada setiap kepingan yang sudah jadi. Dan biasanya barcode ini dapat dibaca, khususnya oleh DVD Drive. Saat ini, di Indonesia sendiri sudah ada beberapa perusahaan yang mampu memproduksi CD/DVD dengan cara seperti ini. Bahkan salah satunya adalah yang Anda miliki saat ini dari majalah PC Media juga hasil dari replikasi bukan duplikasi. 

Hal ini ditandai dengan warna dasar CD PC Media dan logo serta nomor edisi PC Media pada bagian dasar. Oleh sebab itu, CD dari PC Media ini lebih tahan lama dari pada CD copy-an yang Anda punya. Replikasi CD/DVD tidak hanya dapat dilakukan untuk yang ingin memproduksi software sendiri seperti PC Media, tetapi juga dapat dilakukan oleh Anda yang ingin mencetak album rekaman atau film dalam jumlah banyak. 

Untuk mereplikasi sebuah CD/DVD, sebaiknya jangan membeli peralatan seperti menduplikasi CD/DVD, sebab harga mesin replikasi saat ini masih terlalu mahal. Di samping itu, bentuk fisiknya juga masih sangat besar. Oleh sebab itu, bagi yang ingin mereplikasi CD/DVD sebaiknya menggunakan jasa pencetak CD/DVD yang kini sudah banyak di Indonesia. Sebab hal ini lebih efektif dari pada Anda membeli perangkatnya sendiri. 

(DARI: BERBAGAI SUMBER) 








Label: , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda